Pengaruh Bermain Gadget Terhadap Kesehatan Mata dalam Angka

Dalam era digital saat ini, gadget telah menjadi suatu kebutuhan bagi hampir semua orang. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, gadget seperti smartphone, tablet, dan laptop sudah menjadi bagian dari keseharian kita. Namun, di balik manfaatnya, penggunaan gadget dalam jangka panjang bisa berdampak negatif pada kesehatan mata. Berikut adalah pengaruh bermain gadget terhadap kesehatan mata dalam angka.

Tampilkan Daftar Isi

Perkembangan Penggunaan Gadget di Indonesia

Menurut data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO), pada tahun 2020 jumlah pengguna smartphone mencapai 173.7 juta pengguna dan diperkirakan akan terus meningkat pada tahun-tahun mendatang. Data tersebut menunjukkan bahwa penggunaan gadget sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.

Dampak Bermain Gadget Terhadap Kesehatan Mata

Bermain gadget dalam waktu lama dapat berdampak negatif pada kesehatan mata. Salah satu dampak yang paling umum adalah kelelahan mata atau yang juga disebut dengan istilah computer vision syndrome (CVS). Gejala kelelahan mata antara lain perih, kering, merah, gatal, dan bahkan sakit pada mata.

Selain itu, bermain gadget juga bisa meningkatkan risiko terjadinya beberapa masalah kesehatan mata seperti miopia (rabun jauh), astigmatisme, dan presbiopia. Sebuah studi yang dilakukan oleh The Vision Council, menunjukkan bahwa pengguna gadget dewasa rata-rata menghabiskan waktu sekitar 9 jam sehari untuk berinteraksi dengan berbagai jenis gadget. Sedangkan, anak-anak dan remaja menghabiskan waktu sekitar 6 jam sehari untuk bermain gadget. Durasi yang terlalu lama dalam bermain gadget ini bisa meningkatkan risiko terjadinya berbagai masalah kesehatan mata.

Selain itu, bermain gadget juga berdampak pada kualitas tidur. Cahaya biru yang dihasilkan oleh layar gadget dapat menghambat produksi hormon melatonin, yang berfungsi sebagai pengatur siklus tidur dan bangun. Hal ini bisa menyebabkan gangguan tidur dan kurang istirahat yang dapat memperburuk kondisi kesehatan mata.

Statistik Dampak Bermain Gadget Terhadap Kesehatan Mata

Sebagai negara yang pengguna gadgetnya semakin meningkat, Indonesia juga telah mengalami peningkatan jumlah kasus gangguan kesehatan mata yang disebabkan oleh penggunaan gadget. Berikut adalah statistik kasus gangguan kesehatan mata yang disebabkan oleh penggunaan gadget:

1. Myopia (rabun jauh)

Menurut data World Health Organization, pada tahun 2000, persentase orang Indonesia yang mengalami myopia (rabun jauh) sekitar 22%. Namun, pada tahun 2020, persentasenya meningkat menjadi 32%. Data ini menunjukkan bahwa peningkatan penggunaan gadget dapat menjadi faktor pemicu terjadinya kasus myopia di Indonesia.

2. Astigmatisme

Bermain gadget dalam waktu lama juga dapat meningkatkan risiko terjadinya astigmatisme pada mata. Data dari Indonesian Ophthalmology Association menunjukkan bahwa persentase kasus astigmatisme pada masyarakat Indonesia semakin meningkat. Berdasarkan data tersebut, kasus astigmatisme meningkat dari 31% pada tahun 2016 menjadi 37% pada tahun 2019.

3. Computer Vision Syndrome (CVS)

Computer Vision Syndrome (CVS) adalah kondisi ketika mata mengalami kelelahan akibat aktivitas penggunaan gadget yang terlalu lama. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh The Vision Council, sekitar 62% pengguna gadget mengalami CVS. Kondisi tersebut terjadi karena penggunaan gadget dalam jangka waktu lama dan kurangnya pencahayaan yang memadai saat bermain gadget.

Cara Mencegah Dampak Bermain Gadget Terhadap Kesehatan Mata

Meskipun penggunaan gadget menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, kita tetap bisa melakukan cara-cara untuk mencegah dampak negatif pada kesehatan mata, antara lain:

1. Gunakan Anti-Reflection Coating (ARC) pada kacamata

ARC adalah suatu lapisan yang dapat ditempatkan pada lensa kacamata untuk mengurangi refleksi cahaya. Dengan menggunakan ARC pada kacamata, pengguna gadget dapat mengurangi silau atau pantulan pada layar gadget yang dapat memicu terjadinya CVS.

2. Atur posisi layar gadget yang tepat

Pastikan posisi layar gadget pada jarak yang aman, yaitu sekitar 50-60 cm dari mata. Hindari menggunakan gadget dengan posisi layar yang terlalu rendah atau terlalu tinggi.

3. Gunakan mode malam (Night mode)

Mode malam akan mengurangi jumlah cahaya biru yang dihasilkan oleh layar gadget sehingga pengguna gadget bisa menghindari terjadinya gangguan tidur akibat pencahayaan layar gadget. Mode malam ini bisa ditemukan pada pengaturan layar gadget.

4. Istirahatkan mata secara rutin

Istirahatkan mata selama 20-30 detik setiap 20 menit sekali saat menggunakan gadget. Hal ini bertujuan untuk mengurangi beban kerja mata dan mengurangi risiko terjadinya kelelahan mata.

5. Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung vitamin A dan omega 3

Makanan yang mengandung vitamin A dan omega 3 akan memperkuat kesehatan mata dan meningkatkan fungsi retina. Contohnya adalah ikan, sayuran hijau, dan buah-buahan.

6. Batasi waktu bermain gadget

Batasi waktu bermain gadget untuk mengurangi risiko terjadinya gangguan kesehatan mata akibat penggunaan gadget yang terlalu lama. Anak-anak sebaiknya hanya diperbolehkan bermain gadget selama 1-2 jam per hari.

Kesimpulan

Bermain gadget merupakan suatu aktivitas yang memang sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Namun, aktivitas ini juga berpotensi mengakibatkan dampak negatif pada kesehatan mata, seperti kelelahan mata, gangguan tidur, serta berbagai masalah kesehatan mata lainnya. Oleh karena itu, untuk menjaga kesehatan mata, kita perlu melakukan beberapa tindakan preventif seperti istirahatkan mata secara rutin, batasi waktu bermain gadget, dan perbanyak konsumsi makanan yang mengandung vitamin A dan omega 3. Semoga artikel ini bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya penggunaan gadget yang berlebihan pada kesehatan mata.